Jika ratusan tahun yang lalu DOW indeks hanya digunakan untuk menganalisis pasar dan melihat tren pasar secara umum, sekarang, dengan revolusi dalam teknologi informasi, kita memiliki berbagai macam indikator teknis untuk menganalisis pasar. Saat ini, juga dikembangkan suatu sistem perdagangan berdasarkan beberapa indikator teknis - yakni sistem trading yang memungkinkan mengotomatisasi proses pembuatan keputusan trading tanpa memasukkan faktor emosional dari trading tsb. Pertanyaannya adalah berapa banyak dan indikator apa yang harus digunakan dalam analisa pasar? Tidak ada jawaban pasti dari pertanyaan ini. Pemilihan indikator tergantung pada banyak faktor salah satunya adalah gaya trading dan pengetahuan tentang pasar tsb. Namun, ada rekomendasi yang dapat dipertanggung jawabkan yang bisa digunakan oleh setiap trader.
1. Gunakan indikator teknis yang sudah familiar dengan Anda dan sudah sering di gunakan. Jika Anda trader pemula maka Anda bisa mulai dari yang sederhana lebih dahulu kemudian pindah ke indikator yang lebih rumit. Pergerakan harga rata-rata (Price Moving Average) dan pergerakan volume rata-rata (Volume Moving Average) adalah dua indikator dasar yang bisa digunakan dan sebagai landasan untuk penggunaan indikator teknis lainnya yang lebih kompleks.
2. Trend harga suatu saham selalu digambarkan dari perubahan harga dan volume (jumlah saham) yang diperdagangkan selama perubahan harga tsb. Oleh karena itu adalah logis untuk memiliki setidaknya satu indikator teknis berdasarkan harga dan volume tsb. Sebagai salah satu aturan dalam analisa teknikal adalah "tidak ada perubahan harga tanpa volume dan tidak ada volume tanpa pergerakan harga ".
3. Indikator dapat berguna untuk monitoring pergerakan harga suatu saham dan volatilitas pasar. Analis profesional tahu bahwa pasar berperilaku berbeda di saat pasar Bull dan Bear, dimana titik resistance-nya dimana titik support-nya dan sistem trading harus selalu disesuaikan agar dapat bereaksi saat pembalikan arah trend. Tergantung pada pengetahuan dan data yang dimiliki, bisa menggunakan VIX (indeks volatilitas), ATR (Average True Range) atau indikator volatilitas lainnya.
Itu adalah tiga aturan dasar yang mungkin bisa digunakan untuk setiap trader, terutama trader yang baru pertama kali dalam analisa teknis.
Analisa Saham | Saham Indonesia | Analisa Saham Indonesia | Belajar Analisa Saham
Belajar Analisa Saham Indonesia | Sharing knowledge to bring forward the Indonesia Stock Market
0 komentar:
Post a Comment