Kenaikan ini sekaligus menepis anggapan bahwa Indeks saham Indonesia akan melemah menyusul adanya gangguan flu babi.
Sementara sentimen positif yang mampu mengangkat indeks bursa saham adalah dirilisnya data inflasi bulan april 2009 oleh BPS sebesar 7,31% YoY jauh dibawah ekspektasi analis sebesar 7,6% YoY dan penguatan harga CPO di bursa Malaysia, sehingga saham-saham di sektor perbankan dan agri yang diuntungkan dengan berita positif ini. Sektor perbankan diantaranya yakni saham BBCA naik 3,37% menjadi 3.475, saham BBRI naik 1,72% menjadi 5.900 sementara sektor AGRI diantaranya adalah AALI naik 8,86% menjadi 17.200, saham LSIP naik 2,54% menjadi 5.050.
Namun perlu juga diwaspadai bahwa pergerakan indeks untuk pekan depan akan dipengaruhi oleh pengumuman BI tentang BI rate. Ekspetasi para analis adalah akan terjadi penurunan BI rate menyusul berita deflasi bulan April 2009.
Akankah sektor perbankan kembali sebagai leader untuk mengangkat indeks bursa pekan depan? Mari kita lihat.
Secara teknikal kisaran support - resistance IHSG pekan depan adalah 1.686,67 - 1.760,67
Belajar analisa saham dari Saham Indonesia kali ini akan mengetengahkan saham-saham yang perlu diamati yakni:
Saham BMRI:
Pattern = Long White Candle
Previous Trend = Up
Prediksi Next Trend = Up
Rekomendasi = Tunggu harga penutupan diatas 2.850 untuk konfirmasi Buy
Saham SULI:
Pattern = Long White Candle
Previous Trend = Up
Volume = dibawah rata-rata VolEMA(5)
Rekomendasi = Tunggu harga penutupan diatas 510 untuk konfirmasi Buy.
Saham CPIN:
Pattern = Long White Candle Breaks Resistance
Previous Trend = Side Ways
Volume = diatas rata-rata VolEMA(5)
Rekomendasi = Tunggu harga penutupan diatas 510 untuk konfirmasi Buy
Saham BRPT:
Pattern = Long White Candle Breaks Resistance
Previous Trend = Side Ways
Volume = diatas rata-rata VolEMA(5)
Rekomendasi = Tunggu harga penutupan diatas 710 untuk konfirmasi Buy
Saham Indonesia | Analisa Saham | Analisa Saham Indonesia | Belajar Analisa Saham
Belajar Analisa Saham Indonesia | Sharing knowledge to bring forward the Indonesia Stock Market
0 komentar:
Post a Comment